Rabu, 08 Februari 2012

Dorong Sekolah Berbudaya Lingkungan

 
JAKARTA, KOMPAS.com — Pendidikan memiliki peran strategis untuk melahirkan generasi muda yang peduli lingkungan. Hal ini bisa dimulai dengan mendorong lebih banyak sekolah berbudaya lingkungan di Indonesia.
Dorongan bagi dunia pendidikan yang peduli dan berbudaya lingkungan dapat dimulai dengan dukungan dari perusahaan milik pemerintah.
Untuk itu, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto meminta agar badan usaha milik negara (BUMN), terutama yang operasinya telah merusak alam, ikut terlibat aktif dalam upaya-upaya pengendalian dan pencegahan lingkungan.
Hal itu dikatakan Kuntoro seusai penandatanganan nota kesepahaman mengenai Program Sekolah Sobat Bumi (SBB) dengan Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina Nurlina Pramono di Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Cara-cara yang dilakukan Pertamina Foundation patut ditiru, kata Kuntoro, yang juga ketua Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation Plus (Satgas REDD+).
Menurut Kuntoro, program Pertamina Foundation sejalan dengan program dari UKP4 dan REDD+ yang ingin mengurangi efek gas rumah kaca akibat penebangan hutan dan perusakan lingkungan. Program ini dinilai strategis karena mendorong peran sekolah yang melibatkan anak-anak serta ibu-ibu melalui orangtua murid serta penduduk sekitar.
Program Sekolah Sobat Bumi ini dirancang untuk mendorong kesadaran masyarakat, khususnya dunia pendidikan, akan pentingnya hidup ramah lingkungan. Program Sekolah Sobat Bumi merupakan adopsi sekolah penerima Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Sebanyak 17 sekolah dari delapan provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Riau, Lampung, dan Kalimantan Timur ditetapkan sebagai SSB Champion yang masing-masing wajib membina 10 sekolah lainnya.
Sementara itu, Manager CSR Pertamina Ifki Sukarya mengatakan, program ini diharapkan dapat membantu sasaran pemerintah mengurangi dampak buruk perusakan lingkungan. Anggaran tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Pertamina tahun 2012 sebesar 1 persen dari rencana profit tahun ini sebesar Rp 23,5 triliun atau sekitar Rp 235 milyar.
Direktur Program Pendidikan Ahmad Rizali mengatakan, total nilai untuk Program SSB untuk 17 sekolah sekitar Rp 10 miliar.
Dari jumlah tersebut, masing-masing sekolah mendapatkan bantuan program sekaligus asistensi untuk menerapkan empat proyek lingkungan, yakni energi terbarukan, menabung pohon, pengolahan limbah, dan transportasi hijau.
”Jumlah ini memang tidak terlalu besar, tapi dampaknya diharapkan dapat meluas,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 08 Februari 2012

Dorong Sekolah Berbudaya Lingkungan

 
JAKARTA, KOMPAS.com — Pendidikan memiliki peran strategis untuk melahirkan generasi muda yang peduli lingkungan. Hal ini bisa dimulai dengan mendorong lebih banyak sekolah berbudaya lingkungan di Indonesia.
Dorongan bagi dunia pendidikan yang peduli dan berbudaya lingkungan dapat dimulai dengan dukungan dari perusahaan milik pemerintah.
Untuk itu, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto meminta agar badan usaha milik negara (BUMN), terutama yang operasinya telah merusak alam, ikut terlibat aktif dalam upaya-upaya pengendalian dan pencegahan lingkungan.
Hal itu dikatakan Kuntoro seusai penandatanganan nota kesepahaman mengenai Program Sekolah Sobat Bumi (SBB) dengan Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina Nurlina Pramono di Jakarta, Rabu (8/2/2012).
Cara-cara yang dilakukan Pertamina Foundation patut ditiru, kata Kuntoro, yang juga ketua Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation Plus (Satgas REDD+).
Menurut Kuntoro, program Pertamina Foundation sejalan dengan program dari UKP4 dan REDD+ yang ingin mengurangi efek gas rumah kaca akibat penebangan hutan dan perusakan lingkungan. Program ini dinilai strategis karena mendorong peran sekolah yang melibatkan anak-anak serta ibu-ibu melalui orangtua murid serta penduduk sekitar.
Program Sekolah Sobat Bumi ini dirancang untuk mendorong kesadaran masyarakat, khususnya dunia pendidikan, akan pentingnya hidup ramah lingkungan. Program Sekolah Sobat Bumi merupakan adopsi sekolah penerima Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Sebanyak 17 sekolah dari delapan provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Riau, Lampung, dan Kalimantan Timur ditetapkan sebagai SSB Champion yang masing-masing wajib membina 10 sekolah lainnya.
Sementara itu, Manager CSR Pertamina Ifki Sukarya mengatakan, program ini diharapkan dapat membantu sasaran pemerintah mengurangi dampak buruk perusakan lingkungan. Anggaran tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Pertamina tahun 2012 sebesar 1 persen dari rencana profit tahun ini sebesar Rp 23,5 triliun atau sekitar Rp 235 milyar.
Direktur Program Pendidikan Ahmad Rizali mengatakan, total nilai untuk Program SSB untuk 17 sekolah sekitar Rp 10 miliar.
Dari jumlah tersebut, masing-masing sekolah mendapatkan bantuan program sekaligus asistensi untuk menerapkan empat proyek lingkungan, yakni energi terbarukan, menabung pohon, pengolahan limbah, dan transportasi hijau.
”Jumlah ini memang tidak terlalu besar, tapi dampaknya diharapkan dapat meluas,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar